Raker Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM hujan Interupsi
09-06-2015 /
KOMISI VII
Agenda Raker yang sedianya membahas penyampaian RKP dan RKAKL Kementerian ESDM tahun 2015, serta asumsi dasar di Sektor Migas dan RAPBN 2016, diwarnai hujan interupsi oleh anggota Komisi VII DPR yang mempertanyakan ketidakhadiran Menteri ESDM Sudirman Said dalam Raker yang lalu.
"Ketidakhadiran Menteri ESDM, terkesan adanya Contempt of Parliament, maksudnya ada usaha untuk menghalangi tugas parlemen baik langsung maupun tidak langsung menghalangi tugas Komisi VII DPR dalam menjalankan tatib DPR,"ujar anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian dari Partai Gerindra, saat Raker dengan Menteri ESDM Sudirman Said dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika, di Gedung Nusantara I, Senin, (9/6).
Menurutnya, kurang lebih 4 kali Menteri ESDM tidak hadir saat diundang oleh Komisi VII DPR dengan berbagai alasannya. "Ketidakhadiran raker sampai 4 atau 5 kali perlu diklarifikasi, selain juga terkait pembubaran Petral,"paparnya.
Terkait kunjungan Panja Migas ke Pertamina,lanjut Ramson, Panja Migas sebagai bagian yang sudah diatur sesuai konstitusi sudah siap berangkat ke Pertamina, namun saat kunjungan tersebut tidak adanya sambutan, serta tidak mendapatkan data terkait pembubaran Petral, ini menimbulkan adanya niat menghalangi kerja DPR RI.
"Kita awalnya ingin mengecheck data integrated supplai chain (ISC) pengganti Petral. namun saat disana kita tidak jelas, dan tidak mendapat informasi terkait data ISC tersebut. "Ini bukan soal pribadi tetapi DPR sebagai suatu lembaga merasa dilecehkan tolong jelaskan jangan sampai terjadi hal contempt of parliament,"jelasnya. (Sugeng) Foto: Naefuroji/parle/od